Tebing, TUHAN & Aku*
SKYGERS Amateur Rock
Climbing Group yang berdiri sejak 1977, pada mula perjalanan hidupnya
didirikan sebagai wadah aktivitas panjat tebing (untuk gagah-gagahan) di
lingkungan mahasiswa Seni Rupa Institut Teknologi Bandung. Kemudian pada tahun
1981, dimulailah era penyebarluasan pemahaman serta pengetahuan panjat tebing
kepada umum melalui kursus yang diadakan di kawasan bukit kapur Padalarang
(Citatah 125). Hingga saat ini, SKYGERS telah melahirkan sekitar 1500 alumni sipil
dan militer yang tersebar diseluruh Nusantara. Para alumnus tersebut tetap
aktif dan eksis dalam pengembangan serta perkembangan dunia panjat tebing
Indonesia.
Seiring dalam perjalanan waktu,
dari sebuah kelompok (Group), pada usia peraknya SKYGERS telah mengalami
berbagai macam dinamika kelompok (organisasi tanpa bentuk), mulai dari
Gerombolan Pemanjat Tebing, Sekolah Panjat Tebing, Perguruan Memanjat Tebing
hingga Yayasan SKYGERS Indonesia, akhir-akhir ini malah sering disebut juga
sebagai Sekelompok Jelema Gerings. Hal tersebut wajar saja terjadi, karena
sejak awal mula berdirinya, SKYGERS ternyata dibentuk serta berkembang melalui
individu-individu yang senang pada aktivitas memanjat tebing dan berkreasi.
Selain banyak mencetak
penggiat aktivitas panjat tebing, keseharian para alumnus SKYGERS yang majemuk
tanpa terasa telah melahirkan pula berbagai macam jargon sebagai alat
publikasi. Jargon-jargon tersebut dilontarkan secara spontan hingga
didedikasikan untuk perkembangan dunia panjat tebing di Indonesia. Adapun
jargon-jargon yang sempat beredar, bahkan beberapa sempat dibuat dalam bentuk t-shirt
oleh para pemanjat tebing Indonesia ialah, Berusaha disisi TUHAN [judul
lagu grup band Inpres-band-nya Harry Sulliztiarto (salah seorang
pendiri SKYGERS) pada waktu kuliah di Seni Rupa ITB], TUHAN bersama orang
berani, Berani adalah baik (terinspirasi falsafah hidup sederhana Ki
Ageng Suryo Mataram), Habis-habisan, Going Crazy (
judul buku Going Crazy an Inquiry into Madness in Our Time, Otto
Friedrich), Tegak Lurus Dengan Langit (judul cerpen Iwan
Simatupang), Menuju Kesembuhan Sejati, Gerombolan Pemanjat Tebing, hingga
Tebing, TUHAN & Aku.
Akhir kisah, Sekelompok
Jelema Gerings “SKYGERS” ternyata merupakan suatu proses perjalanan
hidup individu-individu perkotaan yang bergulat di dalamnya. Proses tersebut
akan terus berlanjut hingga tiada lagi individu yang mau serta peduli pada
aktivitas memanjat tebing dan berkreasi. Dan jika hal itu terjadi, maka
kemandulan bahkan mungkin kematian SKYGERS telah nampak di pelupuk mata.
* Tebing, TUHAN & Aku lahir dari kesadaran ketika kita berhadapan
dengan tebing, maka yang ada disana hanyalah TUHAN & Aku. Pada titik ini
hilanglah semua kesombongan serta keangkuhan kita sebagai manusia, yang tersisa
dan abadi hanyalah Keagungan TUHAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar