Bercocok Tanam Islami (Ramah Lingkungan)

 

Bercocok Tanam Sesuai Kebutuhan (Bagian Kedua)

 

Dimulai Dari Diri

Rohmatan Lil ‘Alamin

Dari Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya bahwa nabi bersabda,

مرواأبناءكمبالصلاةلسبعواضربوهمعليهالعشروفرقوابينهمفيالمضاجع

Perintahkanlah anak-anak kalian mengerjakan sholat pada saat usia mereka tujuh tahun dan pukullah mereka pada saat telah mencapai usia sepuluh tahun (jika belum mengerjakan sholat) dan pisahkanlah antara mereka dalam ranjang tidur mereka, Sunan Abu Dawud 1/133 no : 495.

Berdasarkan cuplikan ayat-ayat Al Qur’an dan Hadis tersebut, dapat kita ambil pelajaran bahwa selaku umat Islam wajib untuk membangun peradaban yang rohmatan lil ‘alamin/kebaikan bagi seluruh alam semesta berdasarkan pada konsep ekosistim-Lingkungan/area/lokasi dinamika seluruh proses saling keterhubungan/keterkaitan penghuninya (sistim perputaran alur informasi dan energi serta perputaran nutrisi-simbiosis mutualisme-biotik dan abiotik) dimulai dari diri, keluarga dan kerabat terdekat serta lingkungan sekitar kita – lokal, regional hingga global, sehingga segala ibadah ritual yang dilakukan benar-benar berdampak dalam setiap bagian dan sub detik kehidupan kita (kesalehan sosial/akhlaqul karimah/prilaku dan budi pekerti baik-rohmatan lil ‘alamin) sesuai dengan kemampuan maksimal (terus ditingkatkan secara bertahap) masing-masing individu.

أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ أدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَ

”Amal yang paling dicintai oleh Alloh adalah yang terus menerus walaupun sedikit” (HR. Bukhori & Muslim).

Bercocok Tanam Guna Pemenuhan Kebutuhan

Setelah mempunyai daftar tanaman dan ternak guna pemenuhan kebutuhan pokok kita, langkah selanjutnya adalah mendata luas dan lokasi lahan mulai dari ketinggian di atas laut dalam mdpl (meter di atas permukaan laut) guna mengetahui arah angin, tekanan dan kelembapan serta kadar polusi udara. Setelah itu sudah tentu debit, ph dan posisi sumber air, serta keanekaragaman nabati dan hayati sekitar lahan kita. Pendataan berikutnya meliputi arah mata angin untuk mengetahui arah peredaran matahari dan intensitas sinarnya. Tidak lupa juga posisi dan kontur tanah (puncak, punggungan/lereng, lembah atau pelataran datar), ukuran serta kerekatan butiran (padat/butiran halus tanah liat, gembur/antara padat dan lepasan atau lepasan/butiran pasir), lapisan, ph tanah dan tahapan suksesi.

Things to Know

Pertemuan Punggungan dan Cekungan

Jika telah memiliki data yang lengkap, kita dapat membuat rencana bercocok tanam dengan menyesuaikan sunatulloh (pola hukum alamiah). Jenis dan jumlah tanaman serta waktu tanam di kebun untuk memenuhi kebutuhan dapat disesuaikan dengan daftar menu makanan yang kita suka. Contoh sunatulloh yang umum ada di indonesia adalah berikut ini,

Dari pola-pola tersebut dapat dilihat bahwa sebaiknya kita selalu menanam beragam jenis tanaman dengan metode tumpang sari, dirotasi serta memberikan masa bera/istirahat (masa peralihan/perantara menuju musim tanam selanjutnya) untuk tanah guna mengembalikan kesuburannya. Tidak lupa juga kita selalu melihat serta merasakan tanda-tanda/gejala alam dan kehidupan binatang.

https://www.youtube.com/watch?v=1pEq2QkBG4U

https://www.youtube.com/watch?v=FSkU0mMjHK8

https://www.youtube.com/watch?v=lahyIB7L0Yk